Monday, October 13, 2014

Bijaksana Memarkir Sepeda Motor di Rumah

Sepeda motor atau biasa kita sebut motor merupakan kendaraan bermotor yang praktis, hemat dan murah jika dibandingkan dengan mobil. Hampir semua orang baik di kota maupun desa sangat terintegrasi dengan motor di dalam aktifitasnya sehari-hari, itulah sebabnya hampir disetiap rumah motor dapat dijumpai.

Sebagai mesin bermotor, tentunya sepeda motor memiliki potensi bahaya yang mungkin tidak kita sadari, misalnya saja; akan berbahaya jika dioperasikan oleh orang yang tidak terlatih/ mahir, bahaya pada bagian bergerak dari motor dan bahaya panas yang muncul sebagai akibat proses pembakaran di dalam mesin.

Sehabis anda menggunakan motor, kondisi mesin motor akan sangat panas sehingga dapat melukai orang jika tersentuh bagian panas tersebut. Knalpot merupakan bagian panas dari motor yang terekspos, itulah sebabnya tidak jarang orang yang pernah terluka akibat terkena knalpot panas. Untuk memperkecil kemungkinan terluka akibat knalpot panas, dapat dilihat pada ilustrasi gambar di bawah ini:



Jika daerah yang di kotak merah pada gambar no. 1 dan 2 merupakan  jalur orang berjalan untuk keluar masuk rumah atau jalur yang sering dilalui orang, pastikan posisi knalpot motor anda tidak menghadap ke arah tersebut (gambar no. 1) karena akan lebih besar potensi orang terkena knalpot panas motor anda. Sebaiknya anda memutar motor anda sehingga bagian knalpot menjauhi jalur yang sering dilalui orang (gambar 2 dan 4).

Karena rasa keingintahuannya yang besar, anak-anak senang meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya ataupun orang lain, ketika anda menyalakan motor yang disaksikan oleh anak-anak, dikemudian hari mungkin mereka akan mencobanya sendiri bahkan tanpa sepengetahuan anda dan tentu saja akan sangat membahayakan anak anda dan orang disekitarnya. Untuk mencegah bahaya tersebut, ada baiknya ketika anda memarkir motor anda memperhatikan hal-hal berikut:
  1. Jangan biasakan anak-anak melihat anda menyalakan sepeda motor agar tidak menimbulkan rasa keingintahuannya.
  2. Simpan kunci motor anda di tempat yang tidak mudah dijangkau atau tidak diketahui anak-anak.
  3. Biasakan menggunakan penyanggah/ standar dua kaki ketika memarkir sepeda motor (gambar no. 4) karena anak-anak senang bermain di atas motor meskipun mesin dalam keadaan mati. Hal ini untuk mencegah agar motor tidak mudah terjatuh dan lebih stabil.
  4. Untuk sepeda motor yang non matic, posisikan persneling/gigi pada posisi netral.
  5. Jika motor anda memiliki system pengaman untuk menyalakan dan mematikan mesin, pastikan posisinya dalam keadaan off pada saat memarkir motor.
  6. Jangan pernah meninggalkan motor ketika anda sedang memanaskan mesin motor sebelum digunakan.


Demikian yang dapat saya bagikan kepada rekan-rekan sekalian, saya akan sangat senang jika ada rekan-rekan yang mau membagikan pengalaman serupa sehingga kita dapat sama-sama menghindari kecelakaan akibat memarkir sepeda motor.

Monday, October 6, 2014

Bahaya Terjepit Pada Pagar

Anak-anak umumnya sangat senang ketika mengantarkan orang tua mereka yang akan berangkat beraktifitas, mereka akan mengantar sampai ke garasi atau pintu pagar rumah. Demikian sebaliknya, para orang tua akan merasa sangat bahagia ketika melihat buah hati mereka melambaikan tangannya sebelum pergi. Bagi anda yang memiliki pagar geser di rumah, anda harus mengetahui potensi bahaya terjepit pada pagar geser tersebut. Pagar geser yang saya maksud adalah pagar yang dibuka/ tutup dengan digeser dan mempunyai roda yang berjalan pada rel di bawahnya.



Jika kita amati gambar di atas, akan terlihat jelas ada 2 potensi bahaya terjepit jika pagar tersebut dibuka atau tutup. Pertama, tangan terjepit diantara jeruji dan tembok/ tiang penahan pagar. Kedua, potensi jari kaki terjepit/ tergilas roda pagar.

Untuk menghindari bahaya terjepit ada beberapa tindak pencegahan yang dapat dilakukan,

Untuk pagar yang telah ada:
  1. Buat penutup pada bagian jeruji sehingga tidak bisa meletakan tangan/ berpegang pada jeruji pagar.
  2. Buat penutup pada bagian dasar pagar agar jari kaki tidak bisa masuk diantara roda dan rel-nya.
  3. Perhatikan sekeliling pagar jika akan membuka atau menutup pagar.
  4. Ingatkan seluruh penghuni rumah mengenai hal ini dan pastikan mereka mengerti bahaya yang mungkin terjadi.


Untuk pagar yang belum ada (bagi yang berencana membuat pagar geser):
  1. Desain jeruji yang aman dan tidak membahayakan tangan ketika memegang jeruji (Horizontal atau diagonal yang landai) atau jika desain jeruji vertikal, pastikan dipasangi penutup/ cover agar tangan tidak bisa diletakan pada jeruji.
  2. Tutupi seluruh bagian dasar pagar agar jari kaki tidak bisa masuk diantara dasar pagar dan rel pagar. Beberapa desain pagar yang pernah saya lihat, rel dipasang beberapa centimeter lebih ke bawah permukaan lantai sehingga dasar pagar sama tinggi dengan permukaan lantai dan jari kaki tidak bisa masuk ke bawah dasar pagar. Untuk desain tersebut, anda harus memperhatikan agar celah rel jangan terlalu lebar karena akan menimbulkan bahaya tersandung atau terpeleset.
  3. Sebisa mungkin tidak menggunakan desain pagar dengan dua rel karena akan memperbesar potensi bahaya terjepit.


Kiranya tulisan ini bermanfaat dalam mendukung kebiasaan buah hati kita mengantar orang-orang yang dikasihinya ketika akan beraktifitas.